Rabu, 06 April 2016

Aku Kehilangan Sosokmu

Kepada : Kamu yang dulu sangat aku rindukan

salam rindu,
aku merindukan canda tawamu dan semua hal konyol itu.
aku merindukan kamu yang menyebalkan,tetapi sangat menghibur.
aku merindukan dirimu yang dulu.

apa kau merasakan ada celah antara kita kini,celah itu kini terbangun sebuah dinding.
dinding itu hanya tidak menutupi seluruh halaman hatimu,bahkan aku sering bermain-main disana.
sayang halaman itu kini sepi,tidak banyak bunga atau angin sepoi yang menenangkan.
aku sering mencoba memanjat dinding itu,tapi ya itu aku hanya mampu melongok tidak jelas ke halaman itu.

jujur,aku memang suka kesal dengan tingkah menyebalkanmu itu.
tetapi sekarang aku seperti merindukan jiwa yang sedang pergi entah kemana,jiwa yang dulu berhasil membuat aku tak bisa marah dalam waktu yang lama.

apakah jiwamu itu sedang berkelana mencari peraduan yang lebih nyaman ? Terkadang aku seperti menunggu kereta yang lewat dijalan raya.
apakah aku boleh berkata bahwa aku lelah terus berkutat dengan dunia yang sedang berkonspirasi dengan kemungkinan buruk ?
apakah kita akan bertemu di jalan yang sama saat menuju tempat yang sama ?

aku ulangi..
Aku merindukan canda tawamu dan segala sikap menyebalkanmu.
bukan kamu yang kaku seperti sekarang,seperti baru saja kenal.

Hufftttt...
Aku merindukan kamu yang menyebalkan itu..

Dari aku,
Yang selalu menanti jiwamu yang dulu. Jiwa yang menyebalkan namun ku rindukan..

Rabu, 30 Maret 2016

Entah

gue mau nulis apa ya ?
bingung..
gamang..
sedih..
kecewa..

Gak tau lah namanya apaan,gak tau rasa yang jelasnya kayak gimana..
Yang gue tau cuma pingin nangis terus teriak kenceng sambil yaaa palingan memaki "sedikit"

Kenyang,ditipu mentah-mentah. Sabarnya gue dianggep kesempatan,marahnya gue dipakai sebagai pelarian.

Mungkin,gue masih sanggup memaaf kan catatan dulu. Khusus yang ini,kek nemuin pengulangan gitu. Pengulangan di kecewain.

Ada maaf yang diiringi kesempatan kedua,ada juga maaf yang tak harus disertai dengan kesempatan kedua.

Entah,saya membenci moment ini. SANGAT SANGAT MEMBENCI MOMENT INI.. 

Gak tau harus nyalahin siapa,mungkin nyalahin diri sendiri aja kali ya. Iya salah gue,bego aja gampang percaya. Padahal salah satu temen kampus gue ada yang bilang,iya kamu terlalu setia makanya sering disakitin cowok *khusus kutipan ini dari Agus,lo beneran nampar kenyataan gue sekarang. Thanks*

Gak tau lah,capek saya. Mending di tinggal mati kayaknya. Dari pada udah terlanjur sayang malah dikhianatin. Yaa setidaknya kalo mati emang raganya gak ada,jiwanya akan selalu ada. Cuma kalo udah di khianatin begini,entah lah males komen gue.

hela nafas..

hela nafas lagi..

hela nafas lagi..

dan entah..

Selasa, 29 Maret 2016

Apakah Harus Kubenci Maret..??

Selamat siang 29 Maret 2016 yang entahlah..

Jangan kaget baca judulnya,itu emang jujur pertanyaan batin gue. Apakah gue harus membenci bulan Maret yang yaaa gak tau spesialnya dimana.

Dulu,2 tahun yang lalu tepatnya. Keputusan terbodoh pernah gue buat,yang akhirnya membuat gue nyesel harus ngambil keputusan itu.
Sepele,karena temen gw rusuh,gw gedeg dia juga gedeg ga bisa ngatasin dan ya udah bubar.
Masih di minggu yang sama,berusaha memulai jalan baru tapi dengan rasa yang sama. Kami masih baik,sangat baik malah. Tapi hati kekeuh buat gak kembali.
Daaann rasa nyesel gue itu mencapai puncaknya saat November 2013,rasa kekeuh gue kalah sama keinginan gue. Padahal kesempatan itu selalu di depan mata,tapi entah kenapa saat November baru terbuka sudut hati gue yang lain.

*Sejak saat itu,Maret menjadi saksi bisu ke-ego-anku..

Kemarin,sebenarnya ini masalah udah lama timbul. Tapi karena rasa yakin gue yang sangat,ada rasa semua ini gak salah. Ketika semua kebohongan itu terbongkar semua,harusnya gue nangis dan marah,tapi gak tau kenapa gue gamang. Nyesek kagak,marah kagak,kaget kagak pokoknya rasa nyes sedihnya tuh gak ada.
Gue masih bisa calm down buat ngasih tau ini itu,seperti kayak bukan gue yang lagi menjadi pemerannya. Dan gue tidur dengan perasaan biasa aja,terluka enggak sedih enggak marah juga enggak.
Tapi tadi pagi sampai siang,batin kayak diayun. Tiba-tiba mellow gak jelas,kayak ada rasa nyeri yang sangat. Nyerinya alus,tapi nyentuh ke hati.

Seketika malam tadi batin gue bertanya. Kenapa terjadi di bulan Maret ? Apa gue harus membenci bulan Maret ?

Pertanyaan tersimple di akhir bulan Maret..

Rabu, 24 Februari 2016

Di Garis Kebimbangan

Malam ini,entah mengapa aku ingin mendengarkan lagu Tak Seimbang.
Izinkan aku menangis sejenak,setelah peristiwa yang membuat kita goyah tetapi kembali terlihat bersinar.

Masih ingat kah kamu saat kamu mengatakan bahwa akan pergi ke Indonesia Timur ? Sebenarnya saat kamu mengatakan hal itu aku sudah sangat siap terpisah jauh selama 3 tahun,karena aku tau saat kau kembali wisuda sudah ku dapatkan.

Tapi tiba-tiba,kau mengatakan hal yang menurutku itu tidak akan mungkin. Takdir Tuhan menyapa cita-citamu. Kalau kau tanya apakah aku suka atau tidak dengan kabar itu,jawaban terjujurku adalah tidak. Setelah satu tahun lupa bagaimana menyesuaikan diri lagi,setelah bersusah payah meyakinkan diri semua tidak mungkin terjadi. Kemarin aku harus mengakui,itu cita-cita yang sudah sangat kau inginkan entah dari kapan. Aku juga tidak ada hak untuk mengatakan tidak,karena ku tau itu kabar yang sangat kau nantikan.

Jika kau lolos,jangan pernah mencoba menghubungimu lagi. Buat aku terbiasa tak mendengar suaramu lagi,buat aku terbiasa bercerita hanya kepada dinding/blog/buku. Kau tau rasanya dihempaskan dari ketinggian ? itu yang aku rasakan hari ini.

Maaf,bukannya aku tak suka dengan kabar baikmu. Aku hanya kecewa takdir Tuhan menyapa cita-citamu baru kali ini,kenapa bukan setahun yang lalu. Aku hanya sedih,harus bersiap seperti tiwi yang dulu.

Baiklah.. Aku yang berdiri di garis kebimbangan ini tidak akan memilih,aku akan berbuat tidak mau tau,tidak sportif bahkan akan kamu bilang egois.

Aku akan berusaha semampu ku,sambil berharap Tuhan berkenan untuk membuat akhir cerita ini dengan kamu.

Dan akan ada saatnya,kita akan memilih jalan di persimpangan itu. Persimpangan jalan yang menyakitkan,melukai dan menggores.

Semoga aku dan kamu akan bertemu di jalan yang sudah di atur oleh-Nya.. Aamiin..

Jumat, 05 Februari 2016

Maaf saya tidak percaya anda

Jadi ini balasan anda,setelah saya bersusah payah mencari tau sebuah jawaban..??
Jadi ini alasan anda berpura-pura move on,padahal hanya ingin tau sebuah jawaban..??
Sekarang saya bertanya kepada anda,masih pantaskah saya percaya kepada anda..??

Jangan mentang-mentang ada yang membela,saya menyembunyikan hal itu karena saya tau efeknya seperti apa.
Tapi realitanya apa setelah anda tau jawabannya..?? Anda menyindir mantan anda sendiri di facebook. Tidak lama kemudian anda di injak-injak oleh mantan anda. Where your brain..??

Saat tau hal ini,saat itu jua saya mengutuk dusta anda. Bahkan berdo'a anda akan sulit move on.

Kalau anda mengatakan saya jahat,bagaimana saya kembalikan lebih jahat mana saya dengan anda..??
Kalau boleh jujur,saya justru ingin benar-benar marah kepada anda. Ternyata anda juga picik,srigala berbulu domba,musang berbulu ayam,musuh dalam cermin.

Maaf saya tidak percaya anda lagi,terlebih perbuatan anda telah membuat saya merasa terkhianati. Saya menyesal mau membela anda,saya menyesal telah mencari tau. Bahkan saya menyesal mau saja berharap dia kembali ke pelukan anda.

Saya kecewa kepada Anda,secara tidak langsung anda membuat hubungan saya sedikit retak. Tapi jika sampai tidak tertolong,anda orang pertama yang saya salahkan..

Saya memaafkan anda,tapi maaf saya tidak pernah memberi kesempatan kedua kepada orang yang mengecewakan dan mengkhianati kepercayaan saya.

Semoga kita tidak bertemu lagi..

Aku Sungguh Tidak Peduli (Lagi)

Awalnya aku masih peduli dengan hal itu semua. Masih mau mencari tahu bahkan terselubung agar membuatnya kembali.

Tapi satu dusta menggores kepercayaan.

Sekarang aku bertanya padamu. Masih pantaskah orang yang berdusta itu aku pedulikan lagi ?
Harusnya tidak pantas,harusnya kita hanya menonton sambil berdo'a agar tidak terlalu buruk hasilnya.

Sudah 2 hari ini,aku sengaja diam memendam kemarahan itu. Jujur aku ingin menampar wajah si pendusta itu,dengan segala rasa marah ku yang aku kumpulkan di telapak tangan.

DAN SEKARANG KAU MALAH MEMBELA PENDUSTA ITU..

Entah kau sadar atau tidak,aku benar-benar marah dan kecewa dengan sikapnya.

Sudah lah aku sungguh tidak peduli lagi dengan orang itu,dan aku tak akan pernah memberi kesempatan kedua untuk orang macam itu.

Iya.. kalian merasa benar,BENAR-BENAR EGOIS. Merasa paling mampu menghadapi,seakan lupa ada aku yang berperan sebelum keegoisan muncul ke permukaan.
Ah iya lupa,aku kan hanya figuran di peran kalian. Jadi gak perlu lah ngucapin makasih,udah masuk peran figuran aja udah syukur.. Itu kan yang ada di kepala kalian.

Apa..?? kalian ingin mengelak..?? helllllooooooowwwwwww.. gue gak nyari tau lo pada juga gak bakal tau alesannya,cuma tau namanya doang.

Oh iya buat si pendusta,saya ucapkan kepada Anda. Jangan pernah lagi masuk ke lingkaran hidup saya.
Dan buat kamu,ingat saya tidak peduli hasil peran kamu. Gak ada manfaatnya juga buat saya.

Dan mulai detik ini,ketidak pedulian itu akan aku jadikan kenyataan. Akan ku buat ini tidak penting.


ingat.. AKU SUNGGUH TIDAK PEDULI LAGI..!!