Rabu, 24 Februari 2016

Di Garis Kebimbangan

Malam ini,entah mengapa aku ingin mendengarkan lagu Tak Seimbang.
Izinkan aku menangis sejenak,setelah peristiwa yang membuat kita goyah tetapi kembali terlihat bersinar.

Masih ingat kah kamu saat kamu mengatakan bahwa akan pergi ke Indonesia Timur ? Sebenarnya saat kamu mengatakan hal itu aku sudah sangat siap terpisah jauh selama 3 tahun,karena aku tau saat kau kembali wisuda sudah ku dapatkan.

Tapi tiba-tiba,kau mengatakan hal yang menurutku itu tidak akan mungkin. Takdir Tuhan menyapa cita-citamu. Kalau kau tanya apakah aku suka atau tidak dengan kabar itu,jawaban terjujurku adalah tidak. Setelah satu tahun lupa bagaimana menyesuaikan diri lagi,setelah bersusah payah meyakinkan diri semua tidak mungkin terjadi. Kemarin aku harus mengakui,itu cita-cita yang sudah sangat kau inginkan entah dari kapan. Aku juga tidak ada hak untuk mengatakan tidak,karena ku tau itu kabar yang sangat kau nantikan.

Jika kau lolos,jangan pernah mencoba menghubungimu lagi. Buat aku terbiasa tak mendengar suaramu lagi,buat aku terbiasa bercerita hanya kepada dinding/blog/buku. Kau tau rasanya dihempaskan dari ketinggian ? itu yang aku rasakan hari ini.

Maaf,bukannya aku tak suka dengan kabar baikmu. Aku hanya kecewa takdir Tuhan menyapa cita-citamu baru kali ini,kenapa bukan setahun yang lalu. Aku hanya sedih,harus bersiap seperti tiwi yang dulu.

Baiklah.. Aku yang berdiri di garis kebimbangan ini tidak akan memilih,aku akan berbuat tidak mau tau,tidak sportif bahkan akan kamu bilang egois.

Aku akan berusaha semampu ku,sambil berharap Tuhan berkenan untuk membuat akhir cerita ini dengan kamu.

Dan akan ada saatnya,kita akan memilih jalan di persimpangan itu. Persimpangan jalan yang menyakitkan,melukai dan menggores.

Semoga aku dan kamu akan bertemu di jalan yang sudah di atur oleh-Nya.. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar