Rabu, 06 April 2016

Aku Kehilangan Sosokmu

Kepada : Kamu yang dulu sangat aku rindukan

salam rindu,
aku merindukan canda tawamu dan semua hal konyol itu.
aku merindukan kamu yang menyebalkan,tetapi sangat menghibur.
aku merindukan dirimu yang dulu.

apa kau merasakan ada celah antara kita kini,celah itu kini terbangun sebuah dinding.
dinding itu hanya tidak menutupi seluruh halaman hatimu,bahkan aku sering bermain-main disana.
sayang halaman itu kini sepi,tidak banyak bunga atau angin sepoi yang menenangkan.
aku sering mencoba memanjat dinding itu,tapi ya itu aku hanya mampu melongok tidak jelas ke halaman itu.

jujur,aku memang suka kesal dengan tingkah menyebalkanmu itu.
tetapi sekarang aku seperti merindukan jiwa yang sedang pergi entah kemana,jiwa yang dulu berhasil membuat aku tak bisa marah dalam waktu yang lama.

apakah jiwamu itu sedang berkelana mencari peraduan yang lebih nyaman ? Terkadang aku seperti menunggu kereta yang lewat dijalan raya.
apakah aku boleh berkata bahwa aku lelah terus berkutat dengan dunia yang sedang berkonspirasi dengan kemungkinan buruk ?
apakah kita akan bertemu di jalan yang sama saat menuju tempat yang sama ?

aku ulangi..
Aku merindukan canda tawamu dan segala sikap menyebalkanmu.
bukan kamu yang kaku seperti sekarang,seperti baru saja kenal.

Hufftttt...
Aku merindukan kamu yang menyebalkan itu..

Dari aku,
Yang selalu menanti jiwamu yang dulu. Jiwa yang menyebalkan namun ku rindukan..