Minggu, 28 September 2014

Gelembung Harapan,Nyanyian Janji,Embun Pagi Kepastian

entahlah..
rumit ya,ketika kita menyayangi seseorang dan berusaha membujuk hati agar mau membuka pintunya kembali justru disaat itu juga ada harapan yang menguap bagai embun pagi yang menghilang menjelang mentari beranjak meninggi.

bingung ya..
setelah berhasil membujuk dan harapan itu menguap,kekosongan itu dibiarkan saja tanpa tau harus berbuat apa. mau nangis gak mungkin,mau marah emang marah kenapa,teriak juga gak nyelesaiin masalahnya..

gelembung-gelembung harapan,nyanyian merdu tentang janji..
ibarat gelembung yang biasa dimainkan anak kecil,dia bisa pecah kapan saja sekalipun baru terbentuk
gelembung itu bisa membesar dengan segala hembusan kepastian yang tenyata udara kosong dalam gelebung
janji itu juga semakin sering mengalun ditiap hari yang terlewati,mengalun bagai nyanyian alam. tetapi nyanyian itu mungkin hanya sementara..

lelah..
aku ingin menyerah,tak peduli waktu masih memberi kesempatan kesekian kalinya untuk hati. aku ingin melepaskan beban yang justru mengganggu setiap hal yang berurusan langsung dengan hati. peduli apa dengan janji itu,dengan gelembung-gelembung,dengan embun kepastian yang belum kunjung datang..

sesederhana itu..
aku harus belajar melupakan janji,harapan dan kepastian.. benar.. sesederhana itu.. tapi aku muak dengan janji,harapan dan kepastian yang kadang datang terlambat..

sudahlah..
kali ini aku akan belajar ikhlas menerima dengan tangan terbuka,sekalipun itu justru melukai. aku akan belajar memaafkan semua janji,harapan dan kepastian yang kemungkinan datang sangat terlambat. aku akan berjalan menyusuri hidup dengan gaya jalanku sendiri,dengan tingkah pemikiran ku sendiri..

hello.. good bye..
pertama kita jumpa "hello" sapaan itu terasa hangat dan membuat dandelion beterbangan bak gelembung harapan yang baru ditiupkan dan dihantarkan dengan nyanyian merdu janji-janji
tapi saat kepastian itu ditunggu "good bye" itu terasa bagai pedang tajam yang menggores dengan hebat gelembung harapan dan mengubah nyanyian janji-janji itu seketika..
kepastian itu menguap secara cepat seperti embun di musim kemarau..


*tak ada yang bisa tahu esok seperti apa,apakah tetap menjadi gelembung harapan dan takkan menguap seperti embun di pengunungan nan indah.. atau.. akan menjadi gelembung harapan dengan udara kosong yang mengisinya.. hanya Tuhan yang tahu itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar